Tembang Gambuh

Gambuh atau Gampang Nambuh, sikap angkuh serta acuh tak acuh, seolah sudah menjadi orang yang teguh, ampuh dan keluarganya tak akan runtuh. Belum pandai sudah berlagak pintar. Padahal otaknya buyar matanya nanar merasa cita-citanya sudah bersinar. Menjadikannya tak pandai melihat mana yang salah dan benar. Di mana-mana ingin diakui bak pejuang, walau hatinya tak lapang. Pahlawan bukanlah orang yang berani mati, sebaliknya berani hidup menjadi manusia sejati. Sulitnya mencari jati diri kemana-mana terus berlari tanpa henti.  Memperoleh sedikit sudah dirasakan banyak, membuat sikapnya mentang-mentang bagaikan sang pemenang. Sulit mawas diri, mengukur diri terlalu tinggi. Ilmu yang didapatkannya seolah menjadi senjata ampuh tiada tertandingi lagi. Padahal pemahamannya sebatas kata orang. Alias belum bisa menjalani dan menghayati. Bila merasa ada  yang kurang, menjadikannya sakit hati dan rendah diri. Jika tak tahan ia akan berlari menjauh mengasingkan diri. Menjadi pemuda pemudi yang jauh dari anugrah ilahi. Maka, belajarlah dengan teliti dan hati-hati. Jangan menjadi orang yang mudah gumunan dan kagetan. Bila sudah paham hayatilah dalam setiap perbuatan. Agar ditemukan dirimu yang sejati sebelum raga yang dibangga-banggakan itu menjadi mati.
Tembang gambuh ngemu sifat : semanak, lucu, guyon.
Tembang  macapat gambuh laras pelog pathet 6  dengan titilaras dan cakepan dapat di down load pada link di bawah ini :

tuladha:
Budhal mancing esuk
Nunggu iwak sing glagepan metu
Nganti semene kok ora mbarokahi
Dhuh Gusti, tibak e kleru
Lali ora mbasang laron

Aja nganti kabanjur
Barang polah kang nora jujur
Yen kabanjur sayekti kojur tan becik
Becik ngupayaa iku
Pitutur ingkang sayektos

Sekar gambuh ping catur
Kang cinatur polah kang kalantur
Tanpa tutur katula-tula katali
Kadaluarsa katutuh
Kapatuh pandadi awon

0 komentar:

Posting Komentar

Slider(Do not Edit Here!)